Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

ISU PANGAN DI INDONESIA

Peneliti Kebijakan Pangan, Crawford School of Public Policy, Australian National University, John F. McCarthy menyatakan bahwa Indonesia menghadapi tiga isu pangan yang kompleks. Isu pangan ini terjadi akibat adanya tumpang tindih dengan persoalan lain. Adapun persoalan yang dimaksudkan, yakni pertama yaitu kekhawatiran akan jumlah produksi domestik yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga bergantung pada impor yang harganya fluktuatif di pasaran internasional. Kedua, naiknya permintaan komoditas pertanian. Ketiga, Indonesia telah menyatakan komitmennya terhadap program ekonomi hijau dan pembangunan pedesaan rendah emisi. "Lalu bagaimana kebijakan untuk merespons ketiga isu tersebut bisa berjalan selaras sementara masing-masing mempunyai capaian yang berbeda bahkan berseberangan?" ujar McCarthy Setidaknya, ada lima paradigma di dalam kebijakan pangan menurut McCarthy. Adapun lima paradigma tersebut yang pertama, swasembada pangan ( food self-sufficiency )

FAKTOR-FAKTOR UTAMA PENENTU KETAHANAN PANGAN

Memang sangat ironis melihat kenyataan bahwa Indonesia sebagai sebuah negara agraris besar mengalami masalah ketahanan pangan. Menurut Suyadi (2008), Indonesia saat ini mengalami 2 bentuk krisis pangan, yakni krisis pangan secara berkala dan kronis. Krisis pangan berkala terjadi karena, misalnya, adanya bencana alam, konflik sosial, fluktuasi harga, dll. Sedangkan jenis krisis pangan kedua tersebut adalah krisis yang terjadi secara berulang-ulang dan terus-menerus. Krisis ini ditengarai adanya akses terbatas terhadap persediaan pangan disertai harga pangan yang melambung tinggi. Menurut informasi dari WFP, daerah-daerah di Indonesia yang mengalami krisis pangan kronis adalah Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur dan sebagian Kalimantan Tengah, Kepulauan Nusa Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat, serta Maluku. Menurut Suyadi, pada tingkat nasional, Indonesia tidak punya masalah dengan pangan, namun, secara mikro, krisis pangan telah

DETERMINAN MASALAH PANGAN

Permasalahan pangan terjadi jika suatu rumah tangga, masyarakat atau daerah tertentu mengalami ketidak-cukupan pangan untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan dan kesehatan seluruh individu anggota keluarganya. Ada tiga hal penting yang mempengaruhi tingkat permasalahan pangan, yaitu : a.      Kemampuan penyediaan pangan kepada individu/rumah. b.      Kemampuan individu / rumah tangga untuk mendapatkan pangan. c.    Proses distribusi dan pertukaran pangan yang tersedia dengan sumber daya yang dimiliki oleh individu/rumah tangga. Permasalahan pangan tidak hanya ditentukan oleh tiga pilar tersebut namun oleh sejumlah faktor berikut: a.      Sumber Daya Lahan Menurut staf khusus dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) (Herman Siregar), lahan sawah terancam semakin cepat berkurang, walaupun sebenarnya lahan yang secara potensial dapat digunakan, belum digunakan masih banyak.  Alasannya, pencetakan sawah baru menemui banyak kendala, termasuk biayanya yang