Genetically modified
organism (GMO)
merupakan organisme yang material genetikanya telah diubah dengan menggunakan
teknik rekayasa genetika. Perkembangan produk-produk berbasis GMO semakin lama
semakin meningkat karena kebutuhan dan permintaannya yang tinggi. Hal ini
menyebabkan kehadiran tanaman transgenik memegang peran penting dalam ketahanan
pangan nasional. Selain itu, adanya pertambahan jumlah penduduk dunia yang semakin
tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lahan pertanian (Kementrian
Pertahanan Republik Indonesia, 2015).
Sebagai
contoh di Indonesia, kedelai yang merupakan bahan baku dari beberapa produk
makanan khas Indonesia seperti tempe dan tahu, terus mengalami peningkatan. Tingginya permintaan menuntut para peneliti
untuk mencari cara dalam meningkatkan hasil produksi. Salah satu cara
yang digunakan ialah dengan menggunakan metode rekayasa genetika. Disamping
itu, pendekatan rekayasa genetika juga digunakan untuk menghasilkan sifat yang
unggul terhadap herbisida, hama, dan serangga. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa tanaman yang telah dikembangkan sebagai produk GMO seperti padi, tebu,
tomat, singkong, pepaya dan kentang.
Menurut
Mulyoprawiro, aplikasi rekayasa genetika dapat meningkatkan efisiensi produksi,
nilai tambah, dan membantu pelestarian lingkungan. Namun, kehadiran
produk makanan ataupun tanaman GMO tidak selamanya menguntungkan. Terdapat beberapa
kasus yang menunjukkan bahwa produk GMO menyebabkan dampak buruk bagi
lingkungan. Misalnya kasus tanaman transgenik yang menghasilkan kapas dan
mengandung gen Bt akan membuat yield yang dihasilkan meningkat. Di India, kapas yang dihasilkan pada
tanaman bukan trasngenik hanya mencapai 292 kg/ha, sedangkan hasil kapas dengan
menggunakan tanaman transgenik mampu mencapai 531 kg/ha dengan peningkatan ±82%
(Kranti, 2012). Namun
demikian, kehadiran gen tersebut akan mengganggu beberapa organisme yang bukan
target. Selain itu, adanya modifikasi genetik pada tanaman dapat memperbesar resiko alergi serta pengaplikasiannya pada produk tanaman pangan memiliki
implikasi moraletika serta agama, yaitu mendapat kecaman dari berbagai
golongan, terutama kaum konservatif religious.
Komentar
Posting Komentar