Langsung ke konten utama

Pengalaman Baru, Ilmu baru = Very EXCITED!!

Mencari hal baru dan unik mungkin dapat menjadi obat untuk segala kejenuhan dari aktivitas sehari-hari. Bepergian ke tempat yang tidak biasa dapat menjadi pilihan agar menambah pengalaman baru. Slogan yang menyatakan “belajar sepanjang masa, belajar untuk kehidupan yang akan datang, belajar tak dihalangi oleh ruang dan waktu”, memberikan suatu motivasi tersendiri bagi mahasiswa/i Teknologi Pangan Surya University untuk terus belajar dan belajar agar menambah wawasan dan pengalaman baru. Setiap siswa, baik itu siswa yang masih duduk di bangku sekolah maupun mahasiswa, memerlukan suatu wadah yang lebih luas untuk berekspresi dan berinovasi. Karena sesungguhnya belajar itu bukan hanya dilingkungan sekolah/kampus, akan tetapi di lingkungan masyarakat itu sendiri. Lingkungan masyarakat tersebut-lah yang menjadi sebuah lingkungan terbesar dalam proses belajar.

Berbeda dengan Field Trip kami sebelumnya, Field Trip Teknologi Pangan kali ini membawa kami kepada sebuah pengalaman dan pembelajaran baru dari alam. Sebagai tempat pembelajaran kami, dipilihlah sebuah padepokan yang telah berdiri sejak tahun 1974 yaitu Padepokan Filosofi dan Pondok Tani Organik “Yasnaya Polyana Indonesia”. Padepokan Filosofi dan Pondok Tani Organik Yasnaya Polyana Indonesia ini merupakan padepokan yang berada di wilayah Purwokerto, Jawa Tengah. Tak jauh berbeda dengan Yasnaya Polyana di negara asalnya, Yasnaya Polyana Indonesia juga mengusung konsep pembelajaran dari alam berikut pengetahuan tentang filosofi kehidupan dan bagaimana hidup di alam.

Hasil gambar untuk yasnaya polyana indonesia
gambar 1 : Yasnaya Polyana Indonesia

Yasnaya Polyana Indonesia digagas dan didirikan oleh Bapak Ashoka Siahaan dengan tujuan untuk memberikan bukti konkrit bahwa antara pemikiran dan sumber kehidupan bisa disatu padukan melalui sebuah gerakan. Gerakan yang dimaksud ialah dengan menggabungkan antara filosofi sebagai sumber landasan pemikiran dan pencerahan, serta pondok tani sebagai sumber penghidupan. 

gambar 2 : Kata Sambutan dari Bapak Ashoka Siahaan

Penggagas sekaligus pendiri Yasnaya Polyana Indonesia yakni Bapak Ashoka Siahaan tidak hanya sekedar mendirikan, namun juga memberikan serta menawarkan konsep-konsep pemikiran seperti khursus filsafat, dan pendidikan anak tani, serta pencerahan yang menuju kepada aplikasi langsung berupa adanya pondok tani dan wisata alam tani organik. Tidak sampai disitu, pengunjung juga dapat belajar langsung dari petani Yasnaya Polyana bagaimana cara bertani, yang disesuaikan dengan musim tanam atau musim panen disaat kita berkunjung. Hasil pertanian yang terdapat di Yasnaya Polyana Indonesia berupa kopi lokal, sari pohon kelapa berupa aren (gula dari pohon kelapa) dan buah nanas segar.


gambar 3 : Keseruan Acara Foodventure, Universitas Surya

Untuk informasi lebih lanjut mengenai padepokan Yasnaya Polyana Indonesia, kalian bisa langsung mengunjungi websitenya di https://yasnayapolyanaindonesia.com/. Happy reading!! JJJJ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaledo (Kaki Lembu Donggala) - Makanan Khas Sulawesi Tengah

Kaledo merupakan makanan khas Sulawesi Tengah, tepatnya di Donggala, Kota Palu yang berupa sop bening tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan saat masih panas. Bumbu-bumbu yang digunakan berupa cabe rawit, dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus dan dihaluskan, serta garam secukupnya. Makanan ini banyak dihidangkan pada hari-hari besar oleh masyarakat Sulawesi Tengah, seperti Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya, penyajiannya dipadukan dengan Burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang). Selain itu, kaledo khas Palu ini juga biasa dikonsumsi dengan singkong atau ubi rebus (Tjota, dkk., 2017) . Salah satu mata pencaharian Donggala adalah ternak sapi. Donggala memiliki ternak sapi yang khas yang dinamakan sapi Donggala. Sapi Donggala telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia. Sumber mata pencaharian inilah yang menciptakan suatu kuliner khas Donggala yang baru yang berbahan dasar daging sapi, yaitu Kaledo (Kak...

TABLE MANNER

Table Manner  merupakan aturan etiket yang digunakan dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Aturan dalam table manner mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan. Selama ini table manner identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya terdapat di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk Indonesia pun memiliki etiket makan masing-masing. Pertama kali, table manner diperkenalkan oleh Raja Louis dari Perancis yang memiliki kebiasaan mengadakan jamuan dan mengundang para bangsawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Bagi bangsa Eropa, table manner merupakan aturan standar yang sering digunakan pada saat acara makan bersama di keluarga besar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi. Terdapat beberapa aturan  table manner ...

Kunjungan Industri PT Gunung Slamat - Belajar Membuat Teh?

Salah satu perusahaan yang mengolah daun teh adalah PT Gunung Slamat. Pada kesempatan lalu, mahasiswa/i Teknologi Pangan, Universitas Surya berkesempatan untuk mengunjungi PT Gunung Slamat ini. Disana kami belajar banyak mengenai teh, mulai dari sejarahnya, proses pembuatan, hingga pengemasannya. Oleh karena itu.. penulis ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan teh di PT Gunung Slamat kepada para readers . Yuk simak pembahasannya! PT Gunung Slamat merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Pengolahan teh yang dilakukan oleh PT Gunung Slamat dilakukan dengan beberapa tahap, tergantung pada jenis teh yang diproduksi. Berdasarkan tahapan yang dilakukan pada proses pengolahan, hasil akhir teh yang didapatkan pun akan berbeda pula, sehingga proses produksi menjadi sangat krusial untuk mendapatkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari 60 tahun, P...