Langsung ke konten utama

Lemang Tapai - Makanan Khas Minangkabau

Lemang merupakan makanan khas masyarakat Minangkabau, Dayak dan Melayu Talawi. Ketiga daerah tersebut memiliki keunikan dan kepercayaan tersendiri akan lemang sebagai budaya makanan daerahnya. Bagi masyarakat Minangkabau, membawa ataupun menghidangkan lemang saat mengunjungi rumah orang atau saat ada pesta / perayaan sudah menjadi suatu kebiasaan. Sebagai contoh, menantu yang membawa lemang untuk mertua pada saat berkunjung akan lebih dihargai. Hal ini disebabkan karena proses pembuatan lemang rumit. Persiapan untuk membuat lemang membutuhkan waktu yang lama dan melibatkan banyak orang dalam proses pembuatannya. Bila lemang tidak ada, biasanya akan dijadikan bahan omongan/ gosip oleh tamu yang dihidangkan sajian makanan/ tamu yang dikunjungi rumahnya.

Proses pembuatan lemang dilakukan dengan menggunakan bantuan bambu. Berdasarkan sejarah bangsa Proto Melayu (waktu ditemukannya lemang), pada saat itu, masyarakat sedang pergi bertani atau berburu di pegunungan, dan untuk mengatasi kesulitan dalam membuat makanan, mereka menebang pohon bambu dan menggunakan ruas bambu tersebut sebagai wadah untuk memasak. Mereka memasukkan nasi dan air kedalam ruas bambu kemudian membakarnya di dekat bara api hingga matang. Oleh karena itu, pembuatan lemang hingga saat ini menggunakan bambu dan metode pembakaran. Sedangkan, Tapai atau tape berasal dari bahasa Proto-Melayu-Polinesia “tapay” atau Proto Austronesia “tapaJ” yang artinya “fermentasi”. Sehingga, cara pembuatan tapai menggunakan proses fermentasi.

Sebenarnya, pada lemang sudah tercipta rasa asin dan gurih. Tetapi, akan sangat membosankan bila lemang dimakan tanpa lauk-pauk atau manisan. Salah satu makanan pendamping lemang yang cocok ialah tapai. Tapai ketan hitam yang rasanya manis, asam, dan pahit dari alkohol sangat cocok bila dimakan bersama lemang, sehingga cita rasa yang dihasilkan keduanya menjadi lengkap (ada manis, asin, asam, pahit, dan gurih). Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat Minang menganggap lemang tidak lengkap bila tidak dimakan bersama dengan tapai sehingga dikenal sebagai lemang tapai.

Source: Tania Yovani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaledo (Kaki Lembu Donggala) - Makanan Khas Sulawesi Tengah

Kaledo merupakan makanan khas Sulawesi Tengah, tepatnya di Donggala, Kota Palu yang berupa sop bening tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan saat masih panas. Bumbu-bumbu yang digunakan berupa cabe rawit, dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus dan dihaluskan, serta garam secukupnya. Makanan ini banyak dihidangkan pada hari-hari besar oleh masyarakat Sulawesi Tengah, seperti Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya, penyajiannya dipadukan dengan Burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang). Selain itu, kaledo khas Palu ini juga biasa dikonsumsi dengan singkong atau ubi rebus (Tjota, dkk., 2017) . Salah satu mata pencaharian Donggala adalah ternak sapi. Donggala memiliki ternak sapi yang khas yang dinamakan sapi Donggala. Sapi Donggala telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia. Sumber mata pencaharian inilah yang menciptakan suatu kuliner khas Donggala yang baru yang berbahan dasar daging sapi, yaitu Kaledo (Kak...

TABLE MANNER

Table Manner  merupakan aturan etiket yang digunakan dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Aturan dalam table manner mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan. Selama ini table manner identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya terdapat di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk Indonesia pun memiliki etiket makan masing-masing. Pertama kali, table manner diperkenalkan oleh Raja Louis dari Perancis yang memiliki kebiasaan mengadakan jamuan dan mengundang para bangsawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Bagi bangsa Eropa, table manner merupakan aturan standar yang sering digunakan pada saat acara makan bersama di keluarga besar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi. Terdapat beberapa aturan  table manner ...

Kunjungan Industri PT Gunung Slamat - Belajar Membuat Teh?

Salah satu perusahaan yang mengolah daun teh adalah PT Gunung Slamat. Pada kesempatan lalu, mahasiswa/i Teknologi Pangan, Universitas Surya berkesempatan untuk mengunjungi PT Gunung Slamat ini. Disana kami belajar banyak mengenai teh, mulai dari sejarahnya, proses pembuatan, hingga pengemasannya. Oleh karena itu.. penulis ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan teh di PT Gunung Slamat kepada para readers . Yuk simak pembahasannya! PT Gunung Slamat merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Pengolahan teh yang dilakukan oleh PT Gunung Slamat dilakukan dengan beberapa tahap, tergantung pada jenis teh yang diproduksi. Berdasarkan tahapan yang dilakukan pada proses pengolahan, hasil akhir teh yang didapatkan pun akan berbeda pula, sehingga proses produksi menjadi sangat krusial untuk mendapatkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari 60 tahun, P...