Langsung ke konten utama

Patin Bakar dalam Bambu - Makanan Khas Kalimantan Timur dan Utara (Suku Dayak)


Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan kebudayaan. Keduanya memiliki hubungan yang bersifat timbal balik sehingga menciptakan suatu budaya makanan. Masing-masing wilayah di Indonesia memiliki makanan khas daerah masing-masing, seperti Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur yang memiliki makanan khas yaitu Patin Bakar dalam Bambu.

Patin bakar dalam bambu adalah masakan berupa ikan patin yang dibumbui lalu dimasukkan dalam sebilah bambu, kemudian dibakar di dekat api. Cara pembakarannya menyerupai pembakaran lemang yaitu di letakkan berjajar jauh dari sumber api. Keuntungan dari cara pembakaran ini adalah bambu tidak mudah terbakar dan bisa dilakukan bersamaan dengan memasak nasi atau masakan lainnya agar seluruh masakan matang secara bersamaan. Metode pemasakan ini membutuhkan waktu satu sampai dengan dua jam. Jika dimasak lebih dari waktu tersebut cenderung membuat ikan hancur atau mudah rusak.

Makanan ini memiliki dua jenis resep yaitu putih dan kuning, perbedaannya hanya pada penggunaan kunyit. Bahan yang umumnya digunakan untuk memasak masakan ini adalah ikan patin, bawang merah, bawang putih, garam, dan cabai. Tetapi ada beberapa yang menambahkan daun-daunan seperti daun pakis, daun singkong, daun gedi, dan daun kemangi. Selain ditambahkan dengan beberapa jenis daun, terkadang ada juga yang ditambahkan dengan jahe merah, buah belimbing, atau kunyit. Bahan-bahan yang digunakan sangat bergantung pada selera, suku, dan bahan yang tersedia. Saat ini ikan patin bakar dalam bambu yang dikenal masyarakat, disajikan oleh beberapa rumah makan yang memiliki bumbu berwarna kuning. Menurut Fitriani (2012), terdapat dua rumah makan yang dikenal menyajikan Ikan Bakar Dalam Bambu yaitu Restoran Ikan Bakar Dalam Bambu “Karimata” di daerah Sentul dan Restoran Pondok Ikan Bakar Kalimantan di Cimanggis.

Bahan yang diperlukan untuk membuat patin bakar dalam bambu adalah ikan patin, bawang putih, bawang merah, kunyit, cabai merah, cabai rawit, serai, daun salam, kemiri, garam, penyedap rasa, gula pasir, santan, dan minyak sayur. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah wajan, sodet, bambu, dan daun pisang. Proses pemasakan patin bakar dalam bambu dapat dikatakan sederhana, hal ini dikarenakan proses pemasakannya hanya melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut seperti penghalusan bumbu pembersihan ikan, pelumatan bumbu pada tubuh ikan, dan pembakaran dalam bambu. Selama proses pembakaran bambu sesekali di putar agar pematangan ikan terjadi secara merata. Saat pembakaran kemungkinan bambu akan mengeluarkan air, bila terjadi hal ini sumbat dapat dibuka hingga luapan airnya mereda lalu ditutup kembali. Setelah satu sampai dua jam bambu bisa diangkat atau api dimatikan. Tunggu beberapa saat hingga sedikit dingin lalu siap disajikan. Proses penyajian ada dua macam yaitu dituangkan pada piring atau dengan membelah bambu. Bila dituangkan maka bambu dapat dicuci dan digunakan kembali.


source : Ivy Mariska

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaledo (Kaki Lembu Donggala) - Makanan Khas Sulawesi Tengah

Kaledo merupakan makanan khas Sulawesi Tengah, tepatnya di Donggala, Kota Palu yang berupa sop bening tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan saat masih panas. Bumbu-bumbu yang digunakan berupa cabe rawit, dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus dan dihaluskan, serta garam secukupnya. Makanan ini banyak dihidangkan pada hari-hari besar oleh masyarakat Sulawesi Tengah, seperti Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya, penyajiannya dipadukan dengan Burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang). Selain itu, kaledo khas Palu ini juga biasa dikonsumsi dengan singkong atau ubi rebus (Tjota, dkk., 2017) . Salah satu mata pencaharian Donggala adalah ternak sapi. Donggala memiliki ternak sapi yang khas yang dinamakan sapi Donggala. Sapi Donggala telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia. Sumber mata pencaharian inilah yang menciptakan suatu kuliner khas Donggala yang baru yang berbahan dasar daging sapi, yaitu Kaledo (Kak...

TABLE MANNER

Table Manner  merupakan aturan etiket yang digunakan dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Aturan dalam table manner mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan. Selama ini table manner identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya terdapat di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk Indonesia pun memiliki etiket makan masing-masing. Pertama kali, table manner diperkenalkan oleh Raja Louis dari Perancis yang memiliki kebiasaan mengadakan jamuan dan mengundang para bangsawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Bagi bangsa Eropa, table manner merupakan aturan standar yang sering digunakan pada saat acara makan bersama di keluarga besar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi. Terdapat beberapa aturan  table manner ...

Kunjungan Industri PT Gunung Slamat - Belajar Membuat Teh?

Salah satu perusahaan yang mengolah daun teh adalah PT Gunung Slamat. Pada kesempatan lalu, mahasiswa/i Teknologi Pangan, Universitas Surya berkesempatan untuk mengunjungi PT Gunung Slamat ini. Disana kami belajar banyak mengenai teh, mulai dari sejarahnya, proses pembuatan, hingga pengemasannya. Oleh karena itu.. penulis ingin berbagi pengalaman dan pengetahuan mengenai pembuatan teh di PT Gunung Slamat kepada para readers . Yuk simak pembahasannya! PT Gunung Slamat merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Pengolahan teh yang dilakukan oleh PT Gunung Slamat dilakukan dengan beberapa tahap, tergantung pada jenis teh yang diproduksi. Berdasarkan tahapan yang dilakukan pada proses pengolahan, hasil akhir teh yang didapatkan pun akan berbeda pula, sehingga proses produksi menjadi sangat krusial untuk mendapatkan produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen. Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang telah berdiri lebih dari 60 tahun, P...