Langsung ke konten utama

FOOD AND BEVERAGE MANAGEMENT


Tulisan aku kali ini juga masih akan share pengetahuan mengenai manajemen industri makanan dan minuman berdasarkan buku berjudul "Food and Beverage Management" yang ditulis oleh Bernard Davis, Andrew Lockwood, Ioannis Pantelidis, & Peter Alcott.

Pada dasarnya istilah restoran dan cafe memiliki definisi yang berbeda. Restoran merupakan tempat menjual makanan yang sudah masak atau matang, sedangkan cafe merupakan tempat yang akan membuat pesanan sesuai dengan pemesanan yang ada sehingga biasanya penyajian makanan di restoran akan lebih cepat dibandingkan cafe.

Klasifikasi industri makanan dan minuman dapat terbagi menjadi komersial dan subsidi. Komersial artinya dapat dinikmati oleh semua kalangan secara umum, misalnya restoran, hotel, dan club. Sedangkan subsidi artinya hanya sebagian kalangan yang memiliki kebutuhan khusus yang dapat menikmati industri ini, misalnya catering dalam penjara, dan rumah sakit.

Berdasarkan sektor dan orientasi, industri makanan dan minuman terbagi menjadi 2:
1. Cost orientation (misalnya catering di penjara atau rumah sakit)
Ciri khas dari cost orientation yaitu lebih memilih untuk menurunkan harga jual dibandingkan harus mencari pelanggan baru yang dapat meningkatkan jumlah penjualan dan nilai produk
2. Market orientation (misalnya restoran dan hotel)
Berbeda dengan cost orientation yang cenderung memilih untuk menurunkan harga, market orientation tidak akan menurunkan harga jual dan lebih memilih menarik pelanggan sebanyak-banyaknya.

Dalam mengembangkan sebuah konsep industri makanan dan minuman, diperlukan adanya studi kelayakan yang meliputi:
1. Analisis target dan pasar
2. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
Strengths dan weaknesses merupakan faktor internal karena berasal dan dilihat dari dalam perusahaan itu sendiri. Sedangkan opportunities dan threats merupakan faktor eksternal karena adanya peluang dan ancaman dilihat dari luar perusahaan (dari kompetitor, lingkungan di luar perusahaan).
3. PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, and Environmental)
Melalui PESTLE, perusahaan dapat melihat gambaran besar ketika memutuskan hal berkaitan restoran berdasarkan kelima aspek tersebut. Dari aspek politik, dapat dilihat dari kebijakan pemerintah, kebijakan perdagangan, tren polik. Dari aspek ekonomi, dilihat dari tren distribusi, inflasi, pajak, angka penggangguran, kekuatan ekonomi negara. Dari aspek sosial, dilihat dari perubahan gaya hidup, perilaku konsumen, populasi, dan demografi. Dari aspek teknologi, dilihat teknologi baru yang berkembang, teknologi inovatif, teknologi komunikasi, produksi, dan pelayanan. Dari aspek legal, dilihat dari legislasi negara, peraturan tenaga kerja, legislasi lingkungan, legislasi internasional). Dari aspek lingkungan, dilihat dari isu keberlanjutan, regulasi internasional dan nasional, serta sikap konsumen)
4. Proyeksi finansial

Dalam industri makanan dan minuman, terdapat menu yang terbagi menjadi 2 bentuk yaitu table d'hote dan table ala carte. Table d'hote merupakan menu dalam bentuk paket dimana harga pada setiap menu paket hampir sama, dan pilihan menu paket tidak terlalu banyak, misalnya paket hemat di KFC. Sedangkan table ala carte merupakan menu perorangan yang berbeda-beda dimana harga menu yang disajikan juga berbeda-beda, dengan pilihan menu sangat beragam.

Suatu Produksi, Pelayanan dan Kontrol merupakan tahapan penting dalam sebuah industri makanan/minuman. Proses produksi dan pelayanan harus memperhatikan varietas, jenis, grade produk yang dihasilkan, preparasi dan pengolahan bahan baku, metode penyajian poduk, dan kebijakan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) untuk menjaga keamanan pangan. Sedangkan proses pengontrolan terdiri dari pembentukan dan pemeliharaan standar, analisis pendapatan dan biaya pengeluaran, anggaran, penjualan, dan sebagainya. Selain itu, Pegawai merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari perusahaan.  Dalam menyeleksi pegawai, terdapat beberapa aspek yang dipertimbangkan seperti usia, jenis kelamin, hard skillsoft skill, dan lainnya. Sehingga didapati istilah:
Job description: deksripsi dan uraian-uraian tugas dari sebuah posisi
Job qualification: syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi seseorang untuk melamar sebuah posisi
Job review: penilaian yang dilakukan oleh atasan/supervisor pegawai terhadap kinerja pegawai tersebut

Pemasaran merupakan kunci dari keberlangsungan industri makanan dan minuman. Penentuan segmentasi pemasaran dapat dilakukan berdasarkan beberapa aspek seperti geografis, demografis, psikografis, dan perilaku konsumen. Analisis produk, harga, tempat, dan promosi perlu dilakukan perusahaan. Siklus daur hidup produk memiliki bentuk seperti huruf S (S-curve). Dimulai dari awal peluncuran produk membutuhkan adanya promosi sehingga membutuhkan biaya besar, dilanjutkan dengan pertumbuhan dan perkembangan produk, dan sampai pada titik puncak sebelum kurva menurun. Ketika sudah mendekati titik puncak tersebut, perusahaan perlu melakukan adanya inovasi yang baru sehingga produk tidak mati (contohnya kasus handphone Nokia yang sudah mati di pasaran karena pada masa kejayaannya telat dalam memikirkan suatu inovasi baru sesuai perkembangan dunia). Proses inovasi ini harus dilakukan sebelum dan ketika di titik puncak, karena jika terlambat dan inovasi baru dimulai ketika permintaan produk mulai menurun, maka akan sangat sulit bagi perusahaan untuk kembali bangkit karena sibuk mempertahankan diri agar tidak jatuh. Sehingga mau tidak mau perusahaan tersebut harus menerima semua konsekuensi yang ada dan tidak dapat memilih.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaledo (Kaki Lembu Donggala) - Makanan Khas Sulawesi Tengah

Kaledo merupakan makanan khas Sulawesi Tengah, tepatnya di Donggala, Kota Palu yang berupa sop bening tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan saat masih panas. Bumbu-bumbu yang digunakan berupa cabe rawit, dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus dan dihaluskan, serta garam secukupnya. Makanan ini banyak dihidangkan pada hari-hari besar oleh masyarakat Sulawesi Tengah, seperti Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya, penyajiannya dipadukan dengan Burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang). Selain itu, kaledo khas Palu ini juga biasa dikonsumsi dengan singkong atau ubi rebus (Tjota, dkk., 2017) . Salah satu mata pencaharian Donggala adalah ternak sapi. Donggala memiliki ternak sapi yang khas yang dinamakan sapi Donggala. Sapi Donggala telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia. Sumber mata pencaharian inilah yang menciptakan suatu kuliner khas Donggala yang baru yang berbahan dasar daging sapi, yaitu Kaledo (Kak

TABLE MANNER

Table Manner  merupakan aturan etiket yang digunakan dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Aturan dalam table manner mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan. Selama ini table manner identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya terdapat di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk Indonesia pun memiliki etiket makan masing-masing. Pertama kali, table manner diperkenalkan oleh Raja Louis dari Perancis yang memiliki kebiasaan mengadakan jamuan dan mengundang para bangsawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Bagi bangsa Eropa, table manner merupakan aturan standar yang sering digunakan pada saat acara makan bersama di keluarga besar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi. Terdapat beberapa aturan  table manner  yang umum dipelajari,

MAKANAN KHAS INDONESIA HASIL ASIMILASI BUDAYA

Sebagai pembentuk dan penanda identitas kebudayaan suatu daerah, makanan (termasuk bahan pangan yang dapat dikonsumsi) merupakan bagian dari budaya masyarakat yang digolongkan sebagai bagian dari kebudayaan materiil   dan aspek sistem peralatan hidup. Menurut Den Hartog pada tahun 2006, makanan merupakan bagian yang menyatu antara budaya kelompok, agama dan bangsa. Pemaknaan tersebut menandai konsep mendasar mengenai makanan tradisional. Dalam sudut pandang ilmu pangan, ada kecenderungan bagi masyarakat untuk memperkenalkan makanan tradisional dari daerah mereka masing-masing, namun karena masifnya makanan modern dan makanan instan serta perubahan posisi makanan sebagai simbol ekspresi belaka, sehingga masyarakat memilih makanan tersebut menjadi konsumsi sehari-hari dan cenderung melupakan makanan khas daerahnya. Berikut merupakan beberapa contoh makanan khas Indonesia yang menjadi hasil dari asimilasi budaya: Siomay Siomay merupakan salah satu jenis dim sum yang digemari oleh m