Langsung ke konten utama

PAMERAN PRODUK PANGAN KETERAMPILAN MANAJEMEN

Pameran produk pangan dari mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Surya ini dilakukan pada:

Hari: Rabu, 25 Juli 2018
Tempat : di Aula Universitas Surya

Pada acara pameran pesta produk pangan ini, terdapat 13 produk pangan yang dipamerkan. Produk tersebut berasal dari 13 kelompok dengan produk pangan berbeda untuk dapat dinikmati oleh dosen, staff, serta mahasiswa lain dari berbagai prodi yang hadir pada acara ini. 13 produk tersebut terdiri dari wajik, dodol, ting-ting gepuk, ting-ting jahe, sumpia, abon ikan, sambal tempe, ampyang, opak singkong, telur gabus manis, kastangle, permen cokelat, nastar dan emping melinjo. Semua produk dipamerkan dengan memberikan tester kepada para pengunjung dan juga membagikan secara free kepada para dosen dan staff yang menyukai produk yang dipamerkan.

Pada pameran produk kali ini, saya bersama dengan kelompok saya yang lain juga ikut memamerkan produk buatan kami, yaitu Telur Gabus Manis dengan merek “GAJU”.



Gaju merupakan cemilan telur gabus manis yang di coating dengan karamel dengan deskripsi sebagai berikut :
            Merek                      : Gaju
            Jenis pangan            : Cemilan
            Berat bersih             : 150 gram
            Jenis kemasan         : Plastik
            Ukuran kemasan     : 15 x 25 cm
            Komposisi                : Tepung tapioka, gula, mentega, dan telur
            Variasi rasa               : Karamel, Coffee Avocado (coming soon), Sesame Chocolate




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kaledo (Kaki Lembu Donggala) - Makanan Khas Sulawesi Tengah

Kaledo merupakan makanan khas Sulawesi Tengah, tepatnya di Donggala, Kota Palu yang berupa sop bening tulang kaki sapi dan sumsumnya yang disajikan saat masih panas. Bumbu-bumbu yang digunakan berupa cabe rawit, dan asam mentah yang terlebih dahulu direbus dan dihaluskan, serta garam secukupnya. Makanan ini banyak dihidangkan pada hari-hari besar oleh masyarakat Sulawesi Tengah, seperti Lebaran atau Idul Fitri. Biasanya, penyajiannya dipadukan dengan Burasa (nasi santan yang dibungkus daun pisang). Selain itu, kaledo khas Palu ini juga biasa dikonsumsi dengan singkong atau ubi rebus (Tjota, dkk., 2017) . Salah satu mata pencaharian Donggala adalah ternak sapi. Donggala memiliki ternak sapi yang khas yang dinamakan sapi Donggala. Sapi Donggala telah dibudidayakan secara turun-temurun, sehingga menjadi kekayaan sumber daya genetik ternak Indonesia. Sumber mata pencaharian inilah yang menciptakan suatu kuliner khas Donggala yang baru yang berbahan dasar daging sapi, yaitu Kaledo (Kak

TABLE MANNER

Table Manner  merupakan aturan etiket yang digunakan dalam sebuah jamuan makan yang terdiri dari beberapa tahap menu yang dihidangkan bergantian dari mulai pembuka (appetizer) sampai pada tahap penutup (dessert). Aturan dalam table manner mencakup penggunaan yang tepat dari peralatan makan. Selama ini table manner identik dengan acara jamuan makan resmi bergaya Barat. Sebenarnya tidak demikian. Etiket makan tidak hanya terdapat di negara-negara barat. Di negara lain seperti Jepang, Cina, termasuk Indonesia pun memiliki etiket makan masing-masing. Pertama kali, table manner diperkenalkan oleh Raja Louis dari Perancis yang memiliki kebiasaan mengadakan jamuan dan mengundang para bangsawan kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Bagi bangsa Eropa, table manner merupakan aturan standar yang sering digunakan pada saat acara makan bersama di keluarga besar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara resmi. Terdapat beberapa aturan  table manner  yang umum dipelajari,

MAKANAN KHAS INDONESIA HASIL ASIMILASI BUDAYA

Sebagai pembentuk dan penanda identitas kebudayaan suatu daerah, makanan (termasuk bahan pangan yang dapat dikonsumsi) merupakan bagian dari budaya masyarakat yang digolongkan sebagai bagian dari kebudayaan materiil   dan aspek sistem peralatan hidup. Menurut Den Hartog pada tahun 2006, makanan merupakan bagian yang menyatu antara budaya kelompok, agama dan bangsa. Pemaknaan tersebut menandai konsep mendasar mengenai makanan tradisional. Dalam sudut pandang ilmu pangan, ada kecenderungan bagi masyarakat untuk memperkenalkan makanan tradisional dari daerah mereka masing-masing, namun karena masifnya makanan modern dan makanan instan serta perubahan posisi makanan sebagai simbol ekspresi belaka, sehingga masyarakat memilih makanan tersebut menjadi konsumsi sehari-hari dan cenderung melupakan makanan khas daerahnya. Berikut merupakan beberapa contoh makanan khas Indonesia yang menjadi hasil dari asimilasi budaya: Siomay Siomay merupakan salah satu jenis dim sum yang digemari oleh m